Kesenjangan Tabungan Mengkhawatirkan: Survei Ungkap Hanya 1% Penduduk Indonesia Mampu Menabung di Atas Rp100 Juta

19/05/2024 | By Amanah Ventura Syariah

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami kemajuan dalam berbagai aspek, termasuk keuangan. Namun, survei terbaru menunjukkan bahwa hanya sekitar 1% penduduk Indonesia yang memiliki tabungan di atas Rp100 juta. Data ini diperoleh dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan memperlihatkan bahwa mayoritas tabungan orang Indonesia berada di bawah angka Rp100 juta.
Survei ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 1% orang Indonesia yang memiliki tabungan di atas Rp100 juta. Data LPS per November 2023 mencatat bahwa jumlah rekening yang ada di seluruh Indonesia mencapai 554.606.241. Dari jumlah tersebut, rekening yang memiliki nominal di bawah Rp100 juta mencapai 547,93 juta rekening atau 98,8% dari rekening yang ada. Berarti, sisanya memiliki tabungan di atas Rp100 juta.
Berdasarkan data LPS, mayoritas uang-uang tersebut ditaruh di bank konvensional dengan jumlah Rp7.646 triliun atau 92,4%. Jumlah rekening yang ada di bank konvensional mencapai 497.860.115. Sementara hanya Rp628 triliun yang ditaruh di bank syariah dengan jumlah rekening 56.746.126.
Faktor-faktor di Balik Minimnya Tabungan Penduduk Indonesia
1. Keterbatasan kesadaran masyarakat
Mayoritas masyarakat Indonesia masih belum memahami pentingnya tabungan dan investasi untuk masa depan. Keterbatasan kesadaran ini dapat menyebabkan mereka tidak memiliki tabungan yang signifikan.
2. Keterbatasan pendapatan
Pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia masih relatif rendah, sehingga mereka tidak memiliki cukup uang untuk menyimpan di atas Rp100 juta.
3. Keterbatasan akses ke fasilitas keuangan
Beberapa wilayah di Indonesia masih memiliki akses yang terbatas ke fasilitas keuangan, seperti bank, yang dapat membatasi kemampuan masyarakat untuk memiliki tabungan yang signifikan.
4. Keterbatasan pendidikan keuangan
Keterbatasan pendidikan keuangan dapat menyebabkan masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan mereka secara efektif, sehingga mereka tidak memiliki tabungan yang signifikan.
5. Keterbatasan budaya
Budaya masyarakat Indonesia yang masih lebih cenderung mengutamakan konsumsi sekarang daripada mengutamakan tabungan untuk masa depan.
6. Keterbatasan infrastruktur
Keterbatasan infrastruktur di beberapa wilayah Indonesia dapat membatasi kemampuan masyarakat untuk memiliki tabungan yang signifikan, seperti keterbatasan akses ke fasilitas keuangan dan pendidikan keuangan.
7. Keterbatasan kebijakan pemerintah
Keterbatasan kebijakan pemerintah yang tidak memprioritaskan pengembangan keuangan.
Indonesia masih memiliki jarak yang jauh dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tabungan dan investasi. Pemerintah dan lembaga keuangan perlu berupaya lebih keras dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan memberikan bantuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan mereka. Dengan demikian, Indonesia dapat terus meningkatkan keuangan dan ekonomi negara, serta menjadi bagian dari solusi global untuk isu-isu yang dihadapi dunia.
Sumber: diolah dari berbagai sumber
Share the Post:
Chat Sekarang
Selamat datang di chatbot PT Amanah Ventura Syariah. Ada yang bisa kami bantu?